diminta hatinya dijaga,
ditengok-tengokkan,
sampai hati sendiri terlanyak-lanyak.
sudah terlalu biasa,
mencintai separuh hati sampai mati,
memberi segala sampai hampir hilang segala.
sudah terlalu biasa,
tak cukup sempurna di matanya,
walau cuba sedaya apa mampu,
terkoyak hati jahit semula demi dia,
tapi,
yang tetap dia mahu ada di hati---bukan aku.
sudah terlalu biasa,
menjadi pilihan tolong buang sunyi dia,
rela tolak tepi kawan demi dia,
walau tahu habis madu sepah dibuang.
terasa begitu disampahkan,
disepak ke tepi begitu saja.
kau kata sayang,
keduanya,
sedangkan kau hanya ikhtiraf dia dalam hati kau,
dan BUKAN aku.
itu bukan sayang,
itu NAFSU!
kau memang jantan yang menjadikan perempuan jalang,
kau patut mati.
matilah kau di dalam hatiku,
bawa pergi saja dirimu,
yang hanya tahu pergunakan aku,
tersia2 segalanya.
p/s: Jangan mencintai sampai begini,
jangan biar emosional melampaui rasional.
jangan biar emosional melampaui rasional.
Cinta suci hanya memuliakan kita,
ia tidak jijik. dan jika ia seperti puisi aku di atas maka ia bukan cinta, ia nafsu.
N a d.
0 ulasan:
Catat Ulasan