Lihat dia menangis,
teresak-esak,
cakap sikit, nangis,
cakap lagi, nangis.
Mata merah,
hidung berair,
bibir bergetar-getar,
tahan sebak.
Luah saja!
Mahu aku jerit sekuatnya pada dia,
tapi,
aku sendiri tak kuat,
jadi aku diam.
Aku diam.
aku pilih untuk diam saja.
Aku tak mahu keadaan lagi parah,
dia tidak fikir dari sudut si ibu,
dia fikir lain,
si ibu fikirnya lain.
Dan aku mahu kau tahu wahai adik,
aku pernah duduk dalam sedih teresak kau itu,
aku dulu begitu juga.
Dan,
hanya masa akan tolong kau faham keadaan sebenar.
Dan,
moga Tuhan kuatkan kau,
aku tolong kau,
tolong doakan kau wahai adinda.
Kau di hati. Jangan risau, bahu aku mampu tampung airmata kau itu. Ia bukan beban.
Maaf,
aku mitak maaf sebab aku diam tadi,
diam aku bersebab.
N a d.
Dikuasakan oleh Blogger.
Pengikut
Arkib Blog
-
▼
2013
(98)
-
▼
Januari
(41)
- be humble
- rampas
- hati
- Ibu dan cuti aku
- tulisan dan penulis
- terlalu biasa
- orang dekat kata ibu
- anak kecil, suami dan pilihan sendiri
- tentang rahsia
- Dosa, pahala, saya dan awak
- Beza kasih dan sayang
- Anak dan harta si ibu ayah
- perli ke bergurau?
- Nad, tolong ingat ini
- Perempuan.
- Selamat hari lahir si ibu, cinta hati.
- Jujur.
- Mengaji.
- Kongsi sama kau.
- Be true, be humble.
- Aku diam.
- Pilihlah yang Allah suka.
- 13 hari bulan 2013
- aku dan kampung.
- Pulang ke tempat asal.
- tentang hari aku di malam hari
- Ia datang kembali
- Masih sempat
- Bila diam itu cinta dalam.
- Bahasa.
- Allah is one.
- Insane
- AJL 27
- Masa lalu.
- Sedikit yang cukup.
- Kagum
- kenal-kenalan
- Hari pertama
- Si berkemeja.
- dua jadi satu.
- Sudah Tuhan tetapkan.
-
▼
Januari
(41)
0 ulasan:
Catat Ulasan